January 07, 2013

Alasan Bang Haji Nyalon Presiden Akhirnya Terungkap !

Well .. november 2012 kemaren ada kabar PKB meminang sang raja dangdut Rhoma Irama untuk maju menjadi calon presiden RI pada Pemilu 2014 mendatang ? .... kaya apa jadinya bang haji kalau jadi presiden ... ? inilah hasil kumpulan hasil jepretan photografer indogo dari google ... xixix : 








Lalu ... tahukah kita apa alasan Bang Haji nyalon capres ? ...


Pertama, berdasarkan temuan tim pengintip profesional dari www.asalasah.blogspot.com, Bang Haji ketangkap basah sedang menggalang koalisi dengan para pejabat parlemen di negeri impian untuk berkomitmen untuk membangun NKRI (Negara Kesatuan Rhoma Irama) :


Mau tahu bagaimana persiapan yang dilakukan bang haji selama ini : 





Sharkmove, Gedhe Chokra's (1970)


Inilah album sematawayang dari band Sharkmove, salah satu pionir musik  progressive rock di Indonesia yang berasal dari Bandung. Album garapan Benny Soebardja cs. ini dianggap sebagai album indie pertama di Indonesia, karena seluruh proses pembuatannya dilakukan secara independen. Satu hal yang membuat album ini sangat unik, yaitu warna musik yang ditawarkan sangat kental dengan corak progresive rock. Hal tersebut menjadikan album Ghede Chokra's sebagai album eksperimental yang sangat inovatif. Padahal pada waktu itu genre semacam ini belum begitu diusung oleh band-band Indonesia yang mayoritas beraliran pop, rock n roll, folk, psychedelic dan sweet rock yang berkompromi dengan selera pasar. Mungkin atas nama idealisme, Sharkmove menggarap albumnya secara independen, yang kabarnya hanya memproduksi secara swadaya sekitar 1000 vinyl. 

       Prestasi lainnya yang patut dibanggakan adalah setelah 30 tahun lebih perilisannya (1970), album ini diapresiasi oleh dunia internasional. Salah satu label musik asal Jerman, Shadoks Record telah merilis ulang album ini dalam bentuk LP (2007) dan CD pada tahun (2009). Perhatikanlah bagaimana apresiasi Shadoks terhadap kekuatan musikal Sharkmove yang   bisa disejajarkan dengan album-album British pada saat yang sama dalam liner notes yang menyertai LP Ghede Chokra's :

Ghede Chokra's is a very complex prog album which is as strong as many good UK albums at the same periode, with that little something extra that makes this album unique and great ".

Track List :

01. My Life
03. Harga
05. Bingung
06. Insan
07. Madat

Ernie Djohan ( 1962-1976 )


1. Teluk Bajur

Track List
01. Sedjak di Perdjalanan
02. Pemalu
03. Rato Denai
04. Panggilan Desa
05. Deny
06. Teluk Bajur
07. Mengenang Nasibku
08. Sajang

      Full Album

Lilis Suryani ( 1962-1982 )


1. Antosan, feat. Idris Sardi ( 1964 )

Track List 
01. Teungteuingeun
02. Sansaro
03. Keluhanku
04. Naha
05. Hilda
06. Adikku Sajang
07. Risau
08. Luciana
09. Antosan
10. Di Mana Kau Kasih
11. Tjau Ambon
12. Badju Baru

      Full Album

Dara Puspita ( 1964-1972 )


1. Jang Pertama ( 1966 )

Track List :
01. Mari-Mari
02. Minggu Yang Lalu
03. Ali Baba
04. Aku Pergi
05. Tinggalkanku Sendiri
06. Surabaja
07. Lagu Gembira
08. Burung Kakaktua
09. Pantai Pataya
10. Kenangan Indah
11.Tanah Airku
12. Pusdi

       Full Album 


Koes Bersaudara (1960-1969)


1. To The So Called The Guilties ( 1967 )

Track List :
02. Untukmu
05. Voorman
12. Poor Clown

          Full Album





Musik Indo 70-an


1. The Rollies ( 1967-1981 )



2. Bimbo (1967-sekarang)




3. AKA ( 1967-1979 )



4. Sharkmove ( 1970)




4. God Bless ( 1973-sekarang )






Indo-Classic Music Download

Oldies Goodies



Preface ? .... he..he.. 



         Bagi yang telinganya masih "sudi" ngedengerin musik Jadoel zaman kakeknya lagi ABG, di sini ada musik dari artis ternama mulai tahun 60-an. Ada Koes-Bers, Lilis Suryani, Bing Slamet, Ernie Djohan, Tetty kadi dll. Dekade 70-an merupakan dekade kelahiran band rock Indonesia, The Rollies, Sharkmove, AKA, God Bless, Giant Step dan Superkid merupakan band rock papan atas kala itu, di samping band-band pop lainnya, seperti The Mercy's, Panbers, D'lloyd, Freedom of Rhapsodia, Trio Bimbo dan sang legenda Koes Plus, lanjutan dari Koes-Ber. Melalui mereka kita bisa berwisata ke masa lalu, bagaimana atmosfir zaman itu dari segi percintaan, politik, gejolak sosial, dsb. 

       Dekade 80-90-an dianggap merupakan masanya musik pop dan disco yang identik dengan penyanyi wanita yg cantik-cantik. Sebut saja JK Records, salah satu perusahaan rekaman terlaris taun 80-an yang khusus menelurkan lagu-lagu pop-melankolis lewat para penyanyi wanita. Tercatat nama-nama seperti Obbie Mesakh, Rinto Harahap, Oddie Agam,  Pance Pondaag sebagai hits maker pada era ini. Pada dekade 90-an, atmosfir musik masih sama seperti taun 80-an, pada masa ini, bermunculan para Lady Rockers legendaris Indonesia, seperti Nike Ardilla (R.I.P 1995), Nicky Astria, Inka Chrstie, Poppy Mercury (R.I.P. 1995), Mel Shandy, dll. Pada masa ini hits salah satu hits maker-nya adalah si pria berkacamata hitam, Dedddy Dores, eks. Freedom of Rhapsodia, God Bless, Giant Step dan Superkid yang hijrah dari musik cadas menuju dunia musik pop-melankolis yang terkesan cengeng.

Pick a Category


Dekade pra-60






Dekade 70-an





Dekade 80-an





Dekade 90-an

Download MP3 Indonesia


Pick a Category









January 03, 2013

Sebujur Bangkai (H.Rhoma Irama) Chord Gitar (Versi 2)




Dm                                       A#                   Dm  
Badan pun tak berharga sesaat ditinggal nyawa
Dm                                  A#               Dm
Anak isteri tercinta tak sudi lagi bersama
Dm                                           A#
Secepatnya jasad dipendam
Dm
Secepatnya jasad dipendam
                  A                 Dm
Karena tak lagi dibutuhkan
           Dm
Diri yang semula dipuja
                A#                  A
Kini bangkai tak berguna
Dm                                           A#                        
Dari kamar yang indah kasur empuk tilam
Dm
putih
Dm                                 A#                                      
Kini harus berpindah terkubur dalam perut
A
bumi
Guitar Solo .....
REFF :
Dm
Kalau selama ini diri berhiaskan
G                                              Dm
Emas intan permata bermandi cahaya
                       Dm                               
Tetapi kali ini di dalam kuburan
G                                                       Dm
Gelap pekat mencekam tanpa seorang teman

A                    A#          A                   A#     
Terputuslah pergaulanTerbujurlah sendirian
                                     Dm
Diri terbungkus kain kafan

Dm                                              A#          Dm       
Wajah dan tubuh indah yang dulu dipuj-puja
Dm                                A#
Kini tiada lagi orang sudi menyentuhnya
Dm                                       A#
Jadi santapan cacing tanah
Dm
Jadi santapan cacing tanah
Dm                A                        Dm
Sampai yang tersisa kerangka
Dm                              
Begitulah suratan badan
          A#                   A
Ke bumi dikembalikan
Dm                                              A#
Kebanyakan manusia terlena sehingga lupa
Dm                                              A
Bahwa maut ‘kan datang menjelang

Sebujur Bangkai (H. Rhoma Irama) Chord Gitar





Bbm                                       F#             Bbm  
Badan pun tak berharga sesaat ditinggal nyawa
Bbm                                   F#               Bbm
Anak isteri tercinta tak sudi lagi bersama
Bbm                                 F#
Secepatnya jasad dipendam

Bbm
Secepatnya jasad dipendam
               F                Bbm
Karena tak lagi dibutuhkan
           Bbm
Diri yang semula dipuja
           F                  
Kini bangkai tak berguna
Bbm                                           F#               Bbm      
Dari kamar yang indah kasur empuk tilam putih
Bbm                                 F                                      
Kini harus berpindah terkubur dalam perut
Bbm
bumi

Guitar Solo ..... 

REFF :
Bbm
Kalau selama ini diri berhiaskan
G#                                                 Bbm
Emas intan permata bermandi cahaya
                       Bbm                               
Tetapi kali ini di dalam kuburan
G#                                                       Bbm
Gelap pekat mencekam tanpa seorang teman
                F    F#            F                  F#     
Terputuslah pergaulan Terbujurlah sendirian
                                     Bbm
Diri terbungkus kain kafan
Bbm                                              F#          Bbm       
Wajah dan tubuh indah yang dulu dipuj-puja
Bbm                            F#                         Bbm
Kini tiada lagi orang sudi menyentuhnya
Bbm                                      F#
Jadi santapan cacing tanah
Bbm
Jadi santapan cacing tanah
Bbm                F                      Bbm
Sampai yang tersisa kerangka
Bbm                              
Begitulah suratan badan
             F
Ke bumi dikembalikan
Bbm                                     F#
Kebanyakan manusia terlena sehingga lupa
Bbm                                              F
Bahwa maut ‘kan datang menjelang

Pre-Socratic Series: 1. Thales



Thales of Miletus

1. Sketsa Biografis

Jika kita bertanya siapa orang barat pertama yang benar-benar menggunakan akalnya dengan serius untuk memikirkan alam semesta ?. Jawabannya adalah Thales of Miletus, filosof Yunani pertama. penggunaan akal dengan serius di sini berarti independensi akal dari berbagai mitologi yang pada era sebelum Thales merupakan basis berfikir umat manusia. Menurut Encyclpaedia Britannica[1], ia dikenal sebagai filosof Yunani Kuno pertama berdasakan konsensus. Ia adalah orang yang mengawali lembar sejarah filsafat barat, sebagaimana dinyatakan oleh Bertrand Russel: “western philosophy begns with Thales”[2]

Sebagian mengidentifikasinya sebagai bapak filsafat yang dikenal dengan kosmologinya, bahwa air adalah bahan dasar segala sesuatu ( the essence of all matter) dengan bumi terapung di atasnya. Ia mengajukan pertanyaan yang amat mendasar, yang jarang diperhatikan orang; juga orang zaman sekarang: what is the nature of the world stuff ?. Apa bahan dasar alam semesta ini ?. Tak pelak lagi, pertanyaan ini amat mendasar. Terlepas dari apapun jawabannya, pertanyaan ini saja telah mengangkan namanya menjadi filosof pertama. Ia sendiri menjawab air. Thales mengambil air sebagai dasar alam semesta barangkali ia melihatnya sebagai sesuatu yang amat diperlukan dalam kehidupan, dan menurut pendapatnya bumi ini terapung di atas air.[3] Pertanyaan ini merupakan pintu gerbang dari transisi era mitologis menuju era logis. Disebutkan bahwa ia sering berlayar ke Mesir dan mempelajari ilmu ukur di sana dan membawanya ke Yunani.[4]

Thales lahr di kota Miletus, sebuah kota Yunani kuno yang terletak di Asia kecil (Asia Minor) yang sekarang merupakan wilayah provinsi Aydin, Turki.[5] Ia dikenal sebagai salah satu dari legenda seven wise man (tujuh orang bijak) atau hoi hepta sophoi, dalam tradisi filsafat pre-socratic bersama enam orang lainnya: Cleobulus of Lindos , Solon of Athens, Chilon of Sparta, Bias of Priene, Pittacus of Mytilene, Periander of Corinth. Tidak banyak referensi historis terkait Thales, tidak ada bukti-bukti tertulis tentang filsafatnya yang sampai kepada kita, sehingga pencapaian Thales dalam filsafat sulit diakses. Namun, dengan dimasukannya Thales dalam jajaran seven wise man, setidaknya ada beberapa referensi yang membincang Thales dan petuah-petuahnya, seperti “know thyself” (kenali dirimu) dan “nothing in excess” (jangan berlebihan). Selain sebagai filosof, ia juga dikenal sebagai seorang ahli politik, astronomi dan geometri. Teorema Thales merupakan salah satu teori matematika tertua yang terkenal.

2.  Beberapa Leksikon Kuno Terkait Thales


Dalam Encyclopaedia Britanica disebutkan beberapa tokoh Yunani kuno yang pernah menulis tentang Thales. Herodotus (484-485 SM), salah seorang sejarawan Yunani kuno, meneyebutkan bahwa Thales merupakan seorang penasihat politik yang mengadvokasi kota-kota di daerah Aegean, Iona. Callimachus (305-240 SM), seorang pujangga Yunani, sempat merekam suatu kepercayaan tradisional bahwa Thales memberikan nasihat kepada navigator kapal laut untuk mengendalikan kapalnya dengan berdasarkan kepada  rasi bintang ursa minor (the little bear) daripada ursa mayor (the great bear). Keduanya merupakan konstelasi bintang di belahan bumi utara. Ia juga mengatakan bahwa Thales mampu mengukur piramida di Mesir dan jarak kapal di laut dari pantai dengan ilmu geometri yang dimilikinya. Xenophanes (560-478 SM) menyebutkan bahwa Thales telah berhasil memprediksi gerhana bulan yang menghentikan pertempuran antara Raja Alyattes, dari Lydia dan Raja Cyaxares, dari Media pada tanggal 28 Mei 585 SM. [6] Menurut Richard McKirahan, Thales mampu memprediksi gerhana tersebut setelah ia mempelajari catatan-catatan astronomi yang tersimpan di Babilonia sejak 747 SM.[7]

Selanjutnya, klaim yang menyebutkan bahwa Thales merupakan filosof pertama yang membuka lembaran sejarah filsafat Eropa dicetuskan terutama oleh Aristoteles (384-322 SM). Menurutnya, Thales merupakan orang pertama yang memikirkan alam semesta dengan memperkenalkan sebuah konsep single material substratum  (dasar material tunggal alam semesta), yakni air (water) atau embun (moisture).[8] 

3. Teori-Teori Thales

 A. Pemikiran Filsafat

Signifikansi filsafat Thales ini terletak pada pilihannya kepada air sebagai substansi yang esensial (substantial essence) alam semesta. Dalam hal ini ia telah menghindari  simplifikasi fenomena sekitarnya. Dalam pencarian gejala alam, secara langsung ia berdiskusi dengan alam itu sendiri dengan tidak bersandar kepada sebab-sebab anthropomorphis belaka. Mulai dari Thales, alam berfikir kemanusiaan digeser dari mistis dan mitis menuju alam rasional.

Pada masa itu, orang-orang Yunani selalu menjelaskan fenomena alam dengan menisbatkannya kepada para dewa antropomorfik. Dalam hal ini, Thales menolak tardisi semacam itu, ia melakukan revolusi intelektual dengan mencoba menjelaskan fenomena alam via eksplanasi rasional. Misalnya terkait fenomena gempa bumi, ketika masyarakat Yunani melihat gempa bumi sebagai sesuatu yang dihasilkan oleh proses supranatural,Thales menjelaskan bahwa gejala alam tersebut terjadi karena bumi mengapung di atas air dan ia terjadi karena bumi digoyang oleh ombak-ombak di laut.



Air Sebagai Substansi Segala Sesuatu


Pemikiran Thales yang paling terkenal adalah tesis kosmologi-nya yang bermula dari air. Penjelasan paling komprehensif terkait kosmologi Thales ini terdapat dalam kutipan Metaphysis-nya Aristoteles:

.. bahwa dari apa sesuatu itu ada, dari mana sesuatu itu terbentuk untuk yang pertama kalinya, dan akan kemana akhirnya sesuatu itu akan berujung, substansi merupakan hal yang ada di dalamnya.....

.... Untuk itu perlu ada beberapa “nature”, satu atau lebih, di mana sesuatu lainnya berasal dan disimpan .... Thales, pendiri jenis filsafat ini mengatakan bahwa itu adalah air ... [9]

Demikianlah kutipan Aristoteles tentang kosmologi Thales, bahwa dasar segala sesuatu adalah air. Selanjutnya, Heraclitus Homericus juga pernah membincang tentang kosmologi Thales. Ia mengatakan bahwa Thales menarik kesimpulannya setelah mengamati substansi zat lembab yang kemudian  menjadi udara, lumpur dan bumi/zat padat. Tampaknya Thales melihat bumi sebagai pemadatan dari air di mana bumi itu mengambang dan dikeliling lautan.[10] Thales sendiri merupakan seorang Hylozoist, sebuah sebutan bagi mereka yang meyakini bahwa semua materi itu hidup.

            B. Teorema Thales

 Dalam ilmu geometri, Thales dikenal karena telah menyumbangkan suatu teori yang disebut teorema Thales. Teori ini berisi :

1.      Sebuah lingkaran terbagi dua sama besar oleh diameternya

2.      Sudut bagian dasar dari segitiga samakaki adalah sama besar

3.      Jika ada dua garis lurus bersilangan, maka dua sudut yang saling berlawanan akan sama

4.      Sudut yang terdapat dalam setengah lingkaran adalah sudut siku-siku.

5.  Sebuah segitiga terbentuk bila bagian dasarnya serta sudut-sudut yang yang bersinggungan dengan bagian dasar tersebut telah ditentukan.[11]







Jika AC adalah sebuh diameter, maka sudut B akan selalu siku-siku


C. Thales dan Tuhan

 Thales telah menetapkan metode berfikirnya kepada suatu objek sebagai sesuatu yang berubah menjadi objek lainnya, seperti air berubah menjadi bumi, dst. Lantas bagaimana dengan perubahan itu sendiri ?, bagaimana kekuatan untuk merubah suatu benda ke benda lain bisa dijelaskan ?.

Thales mencari jawabannya melalui batu magnet “loadstone” yang bisa menggerakan besi dan batu ambar. Sebagaimana telah disebutkan bahwa Thales merupakan penganut aliran Hylozoist yang meyakini bahwa segala sesuatu memiliki jiwa yang karenanya ia hidup. Loadstone merupakan satu dari dua batu mineral yang mengandung magnet alami, batu lainnya pyrrhotite memiliki daya magnet yang lebih lemah. Sedangkan ambar merupakan resin pohon yang telah mengeras menjadi fosil. Dalam batu magnet dan ambar ini ia melihat adanya suatu kesamaan dengan kekuatan makhluk hidup untuk bertindak. Maka dalam pandangannya, keduanya hidup.

Batu magnet dan ambar, keduanya hidup dalam pandangan Thales, jika demikian, maka tidak ada perbedaan antara yang hidup dan yang mati. Ketika ia ditanya kenapa ia tidak mati saja jika memang tidak ada perbedaan antara keduanya ?, ia menjawab : karena tidak ada bedanya !.

Jika sesuatu itu hidup, maka ia memiliki jiwa. Sebenarnya konsep ini bukanlah sebuah inovasi. Kepercyaan yang berkembang sebelumnya di daerah Mediterania juga menyatakan bahwa semua gejala-gejala natural disebabkan oleh intervensi ketuhanan. Secara konklusif, sumber yang ada mengatakan bahwa Thales meyakni bahwa segala sesuatu itu dipenuhi oleh tuhan-tuhan (all things were full of gods). Namun dalam hal ini Thales mencari sesuatu yang lebih general, yaitu suatu substansi fikiran universal.

“Thales”, kata Cicero, “ menganggap bahwa air merupakan prinsip segala sesuatu, dan tuhan adalah fikiran yang membentuk dan menciptakan segala sesuatu dari air”.


End Notes :



[1]. Encyclopædia Britannica, Thales of Miletus,. (Encyclopaedia Britannica Ultimate Reference Suite.  Chicago: Encyclopædia Britannica 2010).
[2] . Bertrand Russel, The Story of Western Philosophy, (New York, Simon and Chuster).
[3]. Ahmad Tafsir, Filsafat Umum, (Bandung: Rosda Karya, 1998), hlm.
[6] . Encyclopædia Britannica, Thales of Miletus
[7] . Richard McKirahan, “Presocratic Philosophy” In The Blackwell Guide to Ancient Philosophy, Christopher Shields (ed.) (Malden, Blackwell Publishing, 2003), hlm. 5-6
[8] . Encyclopædia Britannica, Thales of Miletus
[10] . Ibid

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Laundry Detergent Coupons